Berbeda dengan ablasi konvensional, ablasi 3-dimensi menggunakan mapping 3-dimensi dari struktur jantung dan juga dapat memetakan array (sistematis dari konduksi listrik jantung) sehingga dapat diketahui letak sumber aliran listrik abnormal secara lebih tepat.
Beberapa kelainan/penyakit yang sebaiknya dilakukan ablasi 3-dimensi antara lain :
- Atrial fibrilasi : adalah terdapatnya banyak fokus-fokus listrik di atrium terutama di atrium kiri yang mengakibatkan denyut atrium menjadi sangat cepat dan tidak teratur seperti bergetar (fibrilasi). Fokus ini umumnya terdapat di daerah vena pulmonalis, sehingga dengan sistem 3-dimensi, pemetaan letak vena pulmonalis akan lebih baik, dan ablasi dengan mengisolasi vena pulmonalis dapat dikerjakan dengan baik.
- Ventrikel Ekstra Sistol (VES) : adalah denyut tambahan yang berasal dari ventrikel. Bila denyut tambahan ini cukup sering, maka akan menimbulkan keluhan berupa dada tidak enak, pusing, mual, bahkan sampai rasa mau pingsan. Denyut VES ini juga akan memicu timbulnya kelainan berupa ventrikel takikardi yang bersifat fatal.
- Ventrikel Takikardi : adalah gangguan irama yang mengancam nyawa. Aritmia berasal dari ventrikel baik kanan maupun kiri, yang bila tidak ditangani segera dapat menyebabkan kematian. Sistem navigasi ablasi ini terdapat 2 jenis yaitu dengan Carto XP Navigation dan EnSite NavX Navigation, dan RS. Binawaluya merupakan satu-satunya rumah sakit di Indonesia yang mempunyai kedua jenis alat tersebut. Bahkan untuk sistem EnSite NavX Navigation, alat ini merupakan yang terbaik dibandingkan yang terdapat di negara-negara di Asia Tenggara.