Please wait

Kesehatan Jantung Pagi-pagi aku sudah panasin mesin motor, hari itu sekitar jam 6 pagi dengan hati gembira ku melayang di udara mengendarai motor bebek biru yang walaupun lebih terlihat cokelat sih, birunya sudah menyatu dengan lumpur dan debu. Iya kebetulan musim hujan dan aku lagi ketagihan malas-malasan bahkan untuk mendengar kata mencuci. Sembari asyik nge-gas nge-rem nge-gas nge-rem berkali-kali kebetulan komplek rumahku polisi yang pada tiduran di jalan itu banyak banget, banyak orang yang lari-lari kecil bawa anjing tapi sayang gak ada cewe. Disamping itu banyak juga orang tua yang berjalan menyusuri trotoar dengan matahari pagi yang semakin cerah memanasi aspal. Semakin diperhatikan kakek-nenek ini rajin benar olahraganya ya, dalam hati aku kagum melihat mereka dengan tekun walaupun punggung mulai ringkih masih menyempatkan diri dan meluangkan waktu untuk olahraga. Sambil duduk nunggu nasi kuning yang dari tadi aku pesan, pikiran dan mataku tertuju ke orang-orang yang sibuk olahraga apalagi kakek-nenek yang entah karena semangat atau karena diperhatiin oleh anaknya dari jauh tampaknya begitu giat berjalan kesana-kemari seakan lagi nyari duit jatuh. Langsung teringat di otakku yang encer ini acara talk show yang pernah kutonton di metro tv (kebetulan mengenai penyakit jantung). Isinya kira-kira begini, Tidak ada yang salah sama sekali dengan olahraga di usia tua, tidak ada kata terlambat bagi yang ingin berubah. Mengubah sakit menjadi sehat memang tidak semudah membalik tudung saji. Yah benar, bagi kita dan kakek-nenek tadi terkadang muncul anggapan bahwa olahraga adalah jalan termurah dan tersehat untuk sehat. Tapi kita perlu juga mengetahui bahwa faktanya bagi kita yang sudah berusia dewasa hingga usia lanjut olahraga bukan lagi menjadi solusi terbaik untuk mencegah serangan jantung (dicatat ya: mencegah serangan jantung). Aku mendengar seorang dokter di acara talk show metro tv tadi yang secara nyata menegaskan bahwa olahraga tidak lebih bermanfaat dari obat-obatan bila bicara mengenai mencegah serangan jantung apalagi yang sudah berumur, jujur saja aku kaget mendengar itu tapi malah membuatku tambah semangat menyimak. Olahraga memang bermanfaat untuk melatih otot tubuh, menguatkan sendi, dll, Tapi bila berbicara mencegah serangan jantung, hal ini kurang lebih hanya 5% bermanfaat dibanding obat-obatan yang kalau tidak salah sekitar 40% pengaruhnya. Dan sisanya dibagi oleh jalan operasi, diet (atur pola makan), dll. Mengenai obat-obatan tersebut yang paling sering di sebut adalah aspirin (obat yang secara ajaib bisa mengencerkan darah), dan untuk obat lainnya aku gak berani nyebut silahkan konsultasi ke dokter sungguhan untuk yang satu ini. Olahraga yang kita sedang bicarakan disini adalah mengenai manfaatnya dalam mencegah serangan jantung koroner, jadi tetap disarankan berolahraga yang teratur untuk menjaga kebugaran tubuh secara menyeluruh.

Kita sebaiknya tidak perlu takut untuk berkonsultasi kepada dokter bila gejala sakit jantung sudah kita rasakan, pada awalnya nyeri di dada yang cuma beberapa detik mungkin tidak mengganggu anda. Tapi, berhati-hatilah karena nyeri seperti ini bila tidak segera di periksakan bisa berakibat fatal pada diri kita sendiri di kemudian hari, apalagi bila nyeri tersebut sudah berlangsung lebih dari beberapa detik, mungkin beberapa menit, bahkan jam. Hal ini terjadi karena lipid dalam pembuluh jantung koroner yang sudah semakin membesar dan mulai menutup aliran darah, semakin besar lipid ini akan semakin menyakitkan, hal mengenai lipid ini sudah dijelaskan pada postingan merawat jantung episode 1. Aku paling sering protes dengan ucapan ulang tahun, menurut aku walaupun agak oon dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebaiknya ucapan itu ngak usah pake semoga panjang umur. Beneran deh, liat aja banyak di antara kita yang panjang umur tapi sakit-sakitan, banyak juga yang sampe umur 80-100 tapi dalam keadaan miskin pas-pasan, ada panjang umur tapi keluarganya berantem mulu. Kalo aku mau milih aku milih ucapan semoga sehat selalu, cinta keluarga, dimudahkan rejeki sepanjang hidupnya. Tapi by the way memiliki umur panjang memang banyak diidam-idamkan, itu bukan masalah selama kita senang dan bahagia. Dan ternyata bila kita rentang umur sel tubuh manusia, kita sendiri masing-masing bisa berumur at least 120 tahun! Astaga, bisa kita bayangkan betapa banyak umur yang kita buang hanya demi rokok, junk food, alkohol, narkoba, malas olahraga, dan kebiasaan tidak sehat lainnya. Jantung sebagai pemimpin organ dalam adalah faktor penentu panjang tidaknya umur kita, bila jantung kita bugar dan sehat serta kuat kan bisa kita pastikan gak akan mati karena penyakit jantung. Penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu di dunia, jadi bila kita menghindari hal-hal yang bisa merusak jantung artinya kita sudah aman dari pembunuh nomor wahid ini. Dengan begitu kita juga lebih mudah untuk konsentrasi dengan penyakit lain yang mungkin tidak bisa kita hindari, dan tentunya dengan jantung sehat segala penyakit akan lebih mudah untuk diobati. Yang dokter-dokter selalu ingatkan adalah berkonsultasilah ke dokter bila ada keluhan nyeri di dada, kebanyakan keluhan seperti ini adalah gejala sakit jantung. Semoga bermanfaat.. yay! 



Artikel lainnya

Webinar Update Kegawatdaruratan Jantung

Jantung merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat mengancam nyawa siapapun tanpa memandang usia, jenis

Baca selengkapnya
Bradikardia : Saat Jantung Berdetak Terlalu Lambat

Apa Itu Bradikardia? Bradikardia adalah kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat dari normal, yaitu kurang dari

Baca selengkapnya
Pemeriksaan Kolestrol Harus Dilakukan Sejak Anak-anak

Siapa bilang, periksa kolesterol hanya diajurkan untuk orang dewasa. Nyatanya, para peneliti menyarankan agar anak

Baca selengkapnya
Selamat ulang tahun Jakarta yang ke 498

Dalam rangka ulang tahun Jakarta yang ke 498 RS Jantung Binawaluya ikut berpartisipasi dengan memakai

Baca selengkapnya
Penyempitan Koroner Katerisasi, Pengobatan Tanpa Operasi Jantung

Penyumbatan pembuluh darah yang menuju jantung (koroner), khususnya pada penyempitan pada pangkal pembuluh koroner kiri

Baca selengkapnya
RS Jantung Binawaluya Berpartisipasi di TCTAP 2025 Korea

RS Jantung Binawaluya merasa terhormat dapat berpartisipasi dalam ajang internasional TCTAP ke-30 yang diselenggarakan di Korea.

Baca selengkapnya
Cegah penyakit jantung dengan diet Eco-Atkins

Melakukan diet rendah karbohidrat seperti para vegetarian ternyata tak hanya membantu menurunkan berat badan, melainkan

Baca selengkapnya
Memperingati Hari Diabetes Sedunia 2024 Fokus pada Kesejahteraan Penderita Diabetes

Menyambut Hari Diabetes Sedunia 2024: Fokus pada Kesejahteraan Penderita Diabetes Pada tanggal 14 November setiap tahunnya,

Baca selengkapnya
Gejala dan Ciri- Ciri dan Tanda Jantung Tidak Sehat

Gejala, Ciri- Ciri dan Tanda Jantung Tidak Sehat Tahukah anda bahwa Penyakit jantung merupakan salah

Baca selengkapnya
Jantung Koroner inilah pilihan terapi PCI

Jakarta - Bagi pasien penyakit jantung koroner yang mengalami penyumbatan total kronis (chronics total occlusion/CTO)

Baca selengkapnya
Kunjungan RS Jantung Binawaluya dan Penyerahan Hibah Alat Ablasi kepada RS UNS

Tanggal 23 Februari 2024, bertempat di RS UNS, Jl. Ahmad Yani Nomor 200, Makamhaji, Kartasura,

Baca selengkapnya
Jangan Anggap Remeh Fibrilasi Atrium

Apa itu Fibrilasi Atrium ? Fibrilasi atrium atau dalam istilah asing disebut atrial fibrillation adalah kelainan irama

Baca selengkapnya
Terlambat 10 menit, Serangan Jantung Bisa Fatal

Jakarta, Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyakit mematikan yang disebabkan penyempitan pembuluh darah. Pada

Baca selengkapnya
Tim ACLS RS Jantung Binawaluya Juara The First National ACLS Skill Challenge

THE FIRST NATIONAL ACLS SKILL CHALLENGE adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh RS Jantung  dan Pembuluh

Baca selengkapnya
Tips jika terjadi gejala serangan jantung

Setiap tahun, jutaan orang di seluas dunia mengalami serangan jantung. Tidak semua serangan jantung mengakibatkan

Baca selengkapnya
Laporan Mutu April - Juni 2019 RS Jantung Binawaluya

Berikut adalah laporan indikator mutu area klinis April - Juni 2019

Baca selengkapnya